Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono minggu sebelumnya mencuitkan kritikan di Twitter, biar Pemerintahan Indonesia melegalkan casino judi buat buka lowongan pekerjaan dan percepat perubahan ekonomi Indonesia sepanjang endemi Covid-19.
Kedengar seperti mau membikin soal, emangnya berapakah sich kapasitas pemasukan negara kalaupun judi dilegalkan? Apa Arief memperoleh ide Ali Sadikin, almarhumah Gubernur DKI Jakarta yang legendaris?
Buah pikiran Arief memang tidaklah anyar. Di saat mengupas pertalian judi dan teknik pemerintahan mengumpulkan dana khalayak, siapa saja gak dapat terbebas dari kejadian Jakarta waktu Gubernur Ali Sadikin (1966-1977).
Ini contoh riil bagaimana judi dapat saja sumber penghasilan wilayah. Dari pajak judi, pelacuran, bar, dan panti pijat, katanya Ali dapat membuat gemuk biaya pemerintah provinsi DKI, dari cuma Rp66 juta pertahun jadi Rp122 miliar di 1977. Uang itu difungsikan bangun secara besar infrastruktur Jakarta, mulai dengan halte bis, jalan raya, hingga sampai infrastruktur iconic Monas, Taman Hasrat Jaya Ancol, dan Taman Ismail Marzuki.
“Judi itu tidak dapat ditumpas. Manalagi di lapisan masyarakat Tionghoa, judi sebagai budaya untuk buang apes. Sisa Ketua Majelis Ulama Indonesia, Mendiang Hasan Basri, berkata, judi tidak dapat ditumpas. Jikalau cuma mengakibatkan rugi lantaran ditutup lalu menebar kemanapun, lebih bagus judi dilokalisasi,” kata Ali waktu diwawancara majalah Tempo, Juni 2000.
” saya mengetahui judi itu haram. Saya sendiri tak pernah taruhan. Dan diamkan masalah ini jadi tanggung-jawab saya individu dengan Tuhan. Akan tetapi, kalaupun judi tidak diperbolehkan, penduduk Jakarta tidak dapat keluar dari rumah. Dan bapak-bapak mesti gunakan helikopter kalaupun pengen kemanapun lantaran jalanan di Ibu Kota dibikin dari uang judi,” sambungnya.
Bukan sekedar Jakarta yang menyintai uang judi. Orang tahun ’80-an pastilah dekat dengan judi legal versi pemerintahan pusat bersifat undian Bantuan Penderma Sosial Berhadiah (SDSB), Minggu Olahraga dan Kepandaian (Porkas), atau Coupon Bantuan Olahraga Berhadiah (KSOB). Undian-undian ini ber-omset bukan sedikit.
Dalam catatan Tempo, judi Porkas saja sepanjang 1986-1987 meraih laba Rp29 miliar dari coupon yang per helai dihormati Rp300. Masuk akal sich undian ini laku keras, hadiah terpentingnya saja Rp100 juta. Meski sebenarnya di beberapa tahun begitu upah primer PNS tertinggi Rp120 ribu.
Tetapi nantikan. Kalau angka begitu dirasa berlebihan untuk ukuran ‘80-an, tonton laba dua undian yang diselenggarakan Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial ini: judi KSOB 1988 ber-omset Rp1,2 triliun/1 tahun, judi SDSB 1989-1993 ber-omset Rp1 triliun/1 tahun. Pada tahun 2020 saja duwit begitu masih kerasa besar sekali. Pantesan tahun ’88 jadi moment Rhoma Irama ngeluarin lagu legendarisnya.
Berdasar laporan tempat, kebanyakan pemasukan pengurus judi-judi itu difungsikan untuk pertolongan sosial dan melangsungkan momen olahraga besar seperti SEA Permainan dan PON. Tapi populasi Islam selalu gak suka. Penampikan dari ulama juga banyak yang datang.
Alternatif Ali Sadikin, Gubernur Soeprapto, mempunyai ingatan yang tidak sama bab judi. Ia memerintah Ibu Kota sepanjang masa 1982 hingga sampai 1987. Mulai sejak waktu Soeprapto, judi semuanya tidak diperbolehkan. Di dasawarsa 90’an, Presiden Soeharto, di bawah penekanan grup Islam yang sedang santer mengerjakan pengerahan mengganyang seluruh praktek haram, menyebutkan seluruh type permainan judi ilegal di tempat Indonesia.
Menurut artikel Historia, memanglah UU 7/1974 perihal Penertiban Permainan judi sudah memperkeras hukuman permainan judi dalam KUHP Pasal 303, tetapi akreditasi judi anyar serius distop di 1993.
Sehabis itu, judi undian sempat berulangkali dapat dihidupkan. Merupakan PT Mutiara Mandala Mahardhika yang memiliki rencana bikin undian Dana Orang untuk Olahraga (Damura) di 2000, tapi tidak sukses. Di 2003, PT Provicia pula tidak sukses lepaskan ijin kuis Olahraga dan Kemanusiaan (OK) mempunyai format menjajakan coupon asuransi kematian berhadiah.
Tapi judi tidak pernah mati. Sehabis waktu judi legal, beradu kepandaian bersambung diam-diam. Dari rasio kecil seperti togel dan judi sabung ayam di perdesaan, hingga sampai casino terpendam di apartemen ber-omset harian Rp700 juta. Bandarnya mulai dengan kelas ibu rumah-tangga hingga sampai, katanya, eks raja rokok Indonesia.
Internet dan smartphone pula mencanggihkan permainan ini. Menurut Anton Medan, eks maling dan biro judi ’90-an populer, mulai sejak tidak diperbolehkan, kebanyakan penjudi Indonesia terbang ke surga judi di luar negeri atau cukup main melalui smartphone.
“Sedikitnya 51 % tempat judi di luar negeri [Asia Tenggara, pemainnya] orang kita. Kalaupun di Singapura, terbanyak dari orang pajak sama gubernur, politikus pula, aktris ada juga. Saya tidak dapat sebutkan namanya, kalaupun lu pengen tahu, saya dapat perlihatkan,” kata Anton saat wawancara privat dengan Medcom, di 2018 saat lalu. “Dapat main melalui hape, bayar gunakan mobile banking, tinggal transfer, modern.”
Surga judi luar negeri ini yang membikin Arief Poyuono menilainya ada kesempatan penghasilan devisa buat Tanah Air. Telah wajar dikenali kalau beberapa orang tajir asal dari Indonesia main di casino Singapura, Malaysia, dan Makau. Termaksud beberapa terhadap wilayah pengen membasuh uang hasil kejahatan, larinya pula ke casino. Di 2010, dua casino Singapura barusan tercantum menyuap pendapatan kotor US$6 miliar. Di Makau, Las Vegas-nya Asia, tahun yang kemarin putaran uang di casino menggapai US$36,7 miliar.
Selama ini buah pikiran Arief sedikit masuk akal. Kasusnya pengertian khalayak yang terbelah. Di 2002, Gubernur DKI waktu itu, Sutiyoso, punya niat bangun lokalisasi permainan judi (termaksud ada casinonya) di Kepulauan Seribu. Buah pikiran itu gagal, gara-gara penampikan besar dari orang Kepulauan Seribu. Manalagi kalaupun yang kritikan cuma orang Arief Poyuono.
Tidak hanya itu, judi-judi untuk beberapa umumnya mempunyai trek record membikin trauma orang Indonesia. Bukan, ini bukanlah kejadian film sinetron siksaan keluarga jatuh miskin lantaran bapaknya suka judi. Ini bab rutinitas judi yang terus naik tiap-tiap ada pemilu, juga sudah ada analisis yang omong, judi mendorong orang ikut-ikutan nyoblos.
Tetapi dapat saja lho orang berganti menyuport kritikan Arief sehabis tahu Kominfo anyar saja ajukan biaya Rp1 triliun ke DPR RI buat membeli mesin blokir web-site judi online. Kok banyak benar? Kata Kominfo sich, masalahnya mesin crawling mereka saat ini sekedar dapat menemukan kontent negatif yang sebagian besar bab pornografi. Kalaupun memblok langsung web-site judi tidak bisa.
Tapi ada satu unsur yang dapat menjadi amunisi club partisan akreditasi judi, yaitu realitas yang dijelaskan orang entrepreneur judi online asal dari Indonesia yang sekarang tinggal di Filipina. Terhadap VICE beberapa saat lalu ia omong pasar judi online, termaksud judi bola dan poker digital, paling besar se-Asia Tenggara tetap masih di Indonesia. Lelaki dengan inisial A.D itu menjalani karier di pengaturan situs dari Kota Bavet di Kamboja, sebelumnya sekarang berpindah ke Manila. Dua negara tersebut sama membiarkan usaha permainan judi.
“Menggerakkan usaha permainan judi dari Bavet [Kamboja] semakin lebih murah dibanding dari Jakarta. Tetapi, pasar kami selalu di Indonesia,” tangkisnya. “Kebanyakan stafku di Manila merupakan orang Indonesia memeluk agama islam. Mereka bekerja bersama-sama kerasanya dan saya sangatlah meyakini mereka. Banyak pelaku judi online yang bernama muslim kok.”
Pastilah gak seluruh pihak yang melawan menampik akreditasi judi di Indonesia atas dasar agama. Ketua Komunitas Penduduk Jakarta (Realitas) Azas Tigor Nainggolan, di saat diinterview Detik.com, menampik akreditasi judi sebab dapat mengakibatkan persoalan sosial untuk orang menengah ke bawah. “Renungkan saja, kelak pengangguran tidak mempunyai uang, pikir modal taruhan 10 dapat beroleh 1.000. Bukan mencari kerja jadi habiskan waktu dan uang dalam tempat judi,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, kalaupun judi dilegalkan, horor pula kalau nantinya banyak warganet membentangkan kesukaan mereka dari permainan online dan koleksi action pribadi jadi taruhan setiap malam. Kemungkinan besar Twitter dapat ramai sama curhatan hati bab “pasanganku tukang judi”. Pusing pula kan….